Viral! Dua Pesawat Militer AS Mendarat Darurat di Bandara Komodo Labuan Bajo

Suara Flores - Dua unit pesawat militer Amerika Serikat jenis Boeing V-22 Osprey mendarat darurat di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 6 Juli 2025.
Momen pesawat militer Amerika Serikat mendarat darurat di Bandara Komodo Labuan Bajo ini terekam video dan mendadak viral di media sosial
Dalam video berdurasi 15 detik yang beredar luas, tampak dua pesawat militer AS berada di apron bandara saat hujan mengguyur dan kabut menyelimuti area.
Kejadian itu langsung mengundang berbagai komentar netizen yang penasaran dengan keberadaan pesawat tempur asing di bandara sipil.
Video tersebut mendapat 11.465 reaksi, 397 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 95 kali hanya dalam beberapa jam sejak diunggah.
Bandara Komodo Benarkan Pendaratan Darurat
Humas Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Marwa, membenarkan adanya pendaratan dua pesawat militer AS.
Menurutnya, pesawat mendarat selama sekitar satu jam hanya untuk keperluan pengisian bahan bakar (fuel stop).
“Betul, Pak. Cuma isi fuel aja, sekitar sejam lebih di Bajo,” ujar Marwa kepada wartawan, Senin 7 Juli 2025.
Ia menambahkan, pesawat yang mendarat adalah Boeing V-22 Osprey, pesawat militer tiltrotor milik Angkatan Udara Amerika Serikat.
Mengenal Boeing V-22 Osprey, Pesawat Militer Unik AS
Kehadiran pesawat V-22 Osprey memang tidak biasa, terlebih di bandara komersial seperti Komodo Labuan Bajo. Berikut fakta-fakta menarik tentang pesawat ini:
1. Kolaborasi Boeing dan Bell Helicopter
V-22 Osprey merupakan hasil kolaborasi antara Boeing dan Bell Helicopter Textron. Pesawat ini menggabungkan teknologi tiltrotor yang memungkinkan lepas landas secara vertikal seperti helikopter, dan kemudian terbang seperti pesawat turboprop.
Sistem rotor dikembangkan oleh Bell, sementara Boeing bertanggung jawab atas badan pesawat, sistem avionik digital, dan kontrol penerbangan fly-by-wire.
2. Pesawat Militer Multi-Peran
Dilansir dari laman resmi Boeing dan Airforce Technology, V-22 Osprey mulai diproduksi massal sejak September 2005. Saat ini terdapat tiga varian utama:
MV-22 untuk Korps Marinir AS (USMC) – sekitar 360 unit
CV-22 untuk Angkatan Udara AS (USAF) – sekitar 50 unit
CMV-22 untuk Angkatan Laut AS (US Navy) – sekitar 48 unit
V-22 mampu beroperasi baik dari darat maupun kapal induk, menjadikannya sangat fleksibel untuk misi militer.
3. Kemampuan Unik: Gabungan Helikopter dan Pesawat
Berbeda dari pesawat biasa, Osprey memiliki rotor yang bisa berubah posisi. Saat lepas landas, rotor berada vertikal seperti helikopter, kemudian bergeser horizontal saat mengudara untuk terbang cepat.
V-22 bisa mencapai kecepatan hingga 500 km/jam dan jangkauan lebih dari 950 km, bahkan bisa melakukan refueling di udara.
4. Andalan Mobilitas Militer AS
MV-22 Osprey jadi "kuda beban" utama Korps Marinir AS. Pesawat ini digunakan untuk mengangkut personel dan kargo secara cepat ke daerah konflik atau area terpencil. V-22 menjadi simbol kekuatan militer AS dalam menjalankan operasi dari laut ke daratan.
5. Bukan Pengganti Helikopter
Meski memiliki kemampuan terbang seperti helikopter, V-22 bukan dimaksudkan sebagai pengganti. Justru, pesawat ini dirancang untuk mengisi celah antara helikopter dan pesawat turboprop konvensional, terutama dari segi kecepatan, daya jelajah, dan efisiensi operasional.
6. Jepang Jadi Negara Pertama di Luar AS yang Gunakan V-22
Selain AS, Jepang menjadi satu-satunya negara lain yang menggunakan V-22 Osprey. Pemerintah Jepang menerima pesawat ini pada Juli 2020 untuk memperkuat Angkatan Darat Bela Diri mereka, menurut situs resmi Bell Flight.
Komentar
Posting Komentar