Persib Bandung Berpotensi Jadi Klub Liga 1 yang Naik Kelas di Level Asia

PIKIRAN RAKYAT - Persib Bandung bisa didorong menjadi salah satu tim Liga 1 yang berpotensi untuk bisa naik kelas di level Asia. Hal itu dikemukakan Takeyusi Oya, yang baru saja ditunjuk sebagai General Manager (GM) Competition dan Operation Liga Indonesia Baru (LIB), saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) LIB di The Langham, Jakarta, Senin, 7 Juli 2025.

LIB merekrut GM Operasional Liga Jepang yang sudah berpengalaman 16 tahun di J League itu untuk mendukung perbaikan sistem liga dan mendorong klub-klub Liga 1 bisa bersaing di level Asia. Ini guna mencapai tujuan utama yakni, Liga Indonesia naik level di Asia pada 2027.

Menurut Oya, Persib merupakan juara kompetisi Liga 1 berturut-turut dan memiliki atmosfer suporter yang selalu bagus. Hal itu tentu menjadi potensi bagi tim asal Kota Kembang ini.

"Persib Bandung harusnya bisa didorong untuk bersaing di kompetisi AFC level lebih tinggi. Mereka merupakan juara tim, dengan atmosfer klub serta suporter yang selalu bagus. Selain itu, juga ada Persija Jakarta dan Bali United. Mereka yang seharusnya lebih kompetitif di level Asia," tutur Oya.

Dia menjelaskan, untuk bisa naik kelas ke level Asia dalam dua tahun ada beberapa tahapan yang harus dilalui. Namun yang utama, tim-tim papan atas Liga Indonesia harus bisa bermain di kompetisi yang lebih baik di AFC.

"Jadi sekarang hanya tampil di Asia Champion League (ACL) 2. Namun, seharusnya setidaknya ada satu tim yang lolos ke playoff AC: A-League. Jadi saya ingin klub-klub papan atas lebih kompetitif di kompetisi klub AFC," tutur dia.

Naik kelas di level Asia

PSSI memang berharap pada 2027 Liga Indonesia bisa naik kelas di level Asia. Target ini bukan serta merta, tapi sudah dibicarakan dengan PT LIB.

"Semua harus direncanakan dengan matang, tinggal eksekusinya yang me­merlukan waktu. Blueprint-nya sudah ada di liga, tahun berapa, target ranking dunia berapa," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Agar bisa naik peringkat di level Asia, yang harus disadari adalah penilaian dari AFC itu masih melihat penampilan klub, sementara PSSI punya penilaian sendiri. Erick mengatakan, pihaknya memiliki perhitungan tersendiri dalam menatap liga. Nomor satu, pihaknya selalu bertanya kepada Liga, apakah juara kompetisi bergantian? atau ada klub-klub yang mendominasi.

Kedua, kesehatan klub khususnya secara finansial. Jangan sampai jor-joran beli pemain tapi nantinya tidak bisa bayar gaji pemain.

Ketiga, suporter. Me­nurut Erick jumlah penonton Liga 1 baru 8000, pihaknya menginginkan musim ini naik menjadi 10.000.***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarif Trump jadi Fokus Pertemuan Para Menlu Asean di Malaysia

Baru Melantai di Bursa, Harga Saham Indokripto Koin Semesta (COIN) Melesat 35%

Unggahan Terakhir Arya Daru Pangayunan Sebelum Ditemukan Tewas dengan Kepala Dilakban