Cari Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali,Tim Penyelam Terkendala Arus Kuat di Bawah Laut

Cari Bangkai Kapal Tunu Pratama Jaya di Selat Bali,Tim Penyelam Terkendala Arus Kuat di Bawah Laut

Life Hack Words| BANYUWANGI -Tim Penyelam dari Pasukan Katak Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) bersama relawan penyelam Tim SAR  menjelajahi kedalaman Selat Bali, menuju lokasi yang diduga menjadi tempat karamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, Senin (7/7/2025).

Namun upaya penyelaman ini belum membuahkan hasil. 

Penyebabnya, para penyelam terkendala arus bawah laut yang cukup kuat. 

Sebelumnya, para penyelam itu berangkat dari Pantai belakang Gardu Induk PLN Kabel Bawah Laut Banyuwangi, mengunakan kapal karet TNI AL pukul 16.00 WIB secara bergantian dalam dua regu.

Kemudian, mereka mengunakan kapal karet tersebut menuju tengah laut untuk menuju kapal besar khusus yang akan mengantarkan penyelam di lokasi duga Tunu Pratama Jaya  tenggelam.

Namun belum satu jam  melakukan perjalan laut, rombongan penyelam ini kembali ke daratan dengan kapal karet serupa pukul 16.50 WIB.

Serda Feri Ardiansyah, Penyelam Komando Pasukan Katak (Kopaska) Armada II mengatakan, kondisi arus dipermukaan relatif bagus.  tetapi semakin ke bawah kondisinya tidak memungkinkan dilakukan penyelam.

"Visibility masih bagus antara 1 sampai 3 meter, tapi arusnya terlalu kencang," katanya.

Dia mengaku, dalam penyelaman kemarin, hanya bisa menjelajahi sedalam 12 meter, karena jarak pandang di bawah laut sangat tidak kondusif.

"Hanya sempat sampai 12 meter, di kedalaman dan belum terlihat objek apapun karena masih gelap,” kata Feri.

Panglima Komando Armada II Laksamana Muda TNI I Gung Putu Alit Jaya menambahkan, para penyelam sudah mencoba untuk menelusuri kondisi bawah laut selat Bali di kedalam 12 meter.

"Namun arus begitu kencang sehingga bergeser sampai 100 yard atau sekitar 500 meter ke selatan,” ungkapnya.

Oleh karena itu, dia mengaku akan melakukan evaluasi atas rencana penyelaman selanjutnya, bersama Basarnas.

"Kami akan koordinasikan dengan Basarnas dan KSOP, supaya support salah satu platform yang bisa di-drop dan diankerkan di sini,” kata Alit.

Menanggapi hal tersebut, Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas R. Eko Suyatno mengatakan, rencana penyelaman di hari keenam ,akan dilakukan pasukan TNI AL KRI Spica.

"Kami akan melakukan proses pendeteksian bawah air dengan metode triple S yaitu side scan sonar," tanggapnya.

Dia berharap On Scene Coordinator (OSC) Underwater bisa mendapatkan gambaran bawah air di Selat Bali, dengan metode pencarian tersebut.

"Kami memohon support dan doanya, mudah-mudahan apa yang akan dilakukan oleh SRU laut dan SRU underwater bisa melakukan identifikasi secara menyeluruh.Ini harapan saya sebagai SMC," tuturnya.

(imam nawawi/Life Hack Words)

editor: eben haezer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tarif Trump jadi Fokus Pertemuan Para Menlu Asean di Malaysia

Baru Melantai di Bursa, Harga Saham Indokripto Koin Semesta (COIN) Melesat 35%

Unggahan Terakhir Arya Daru Pangayunan Sebelum Ditemukan Tewas dengan Kepala Dilakban