4 Cara Memperoleh Alpha di Crypto Seperti Hedge Fund Profesional

JURNAL NGAWI - Dalam dunia keuangan, terutama dalam manajemen aset dan hedge fund, istilah “alpha” merujuk pada kelebihan return yang diperoleh di atas benchmark pasar, setelah disesuaikan dengan risiko. Dalam konteks crypto, benchmark yang sering digunakan adalah Bitcoin (BTC) karena dianggap sebagai aset utama.
Jika portofolio kamu mengungguli performa BTC, maka kamu telah menciptakan alpha positif. Sebaliknya, jika kamu tertinggal dari BTC, berarti kamu menciptakan alpha negatif.
Lalu bagaimana cara hedge fund crypto menghasilkan alpha di pasar yang sangat volatil seperti ini? Berikut adalah 4 strategi utama yang digunakan:
1. Fokus pada Asymmetric Bet
Asymmetric bet adalah strategi mencari peluang di mana potensi keuntungan jauh lebih besar dibandingkan risiko kerugiannya. Dalam crypto, ini bisa berupa:
-
Masuk lebih awal ke altcoin berpotensi besar (narrative baru seperti AI, modular chain, atau RWA)
-
Menempatkan portofolio lebih besar ke Bitcoin saat berada di fase bottom, misalnya setelah koreksi >50%
-
Menilai rasio risk-to-reward sebelum masuk posisi
Inti dari strategi ini adalah mengambil posisi di tempat dengan upside tinggi, sementara downside-nya terbatas.
2. Event-Driven Positioning
Strategi ini melibatkan pengambilan posisi berdasarkan event besar di industri crypto. Contohnya:
-
Approval ETF Bitcoin
-
Halving BTC
-
Peluncuran token besar melalui Launchpad
-
Upgrade jaringan Ethereum (seperti Shanghai, Dencun, dsb)
Biasanya, hedge fund akan masuk sebelum event dan keluar saat event terjadi (buy the rumor, sell the news).
3. Smart Beta-Adjusted Positioning
Alpha tidak hanya diciptakan dengan untung besar, tapi juga dengan penyesuaian risiko pasar (beta). Beberapa metrik penting:
-
ETH/BTC ratio → mengukur apakah altcoin outperform BTC
-
TOTAL3 (Total Market Cap tanpa BTC & ETH) → indikator kekuatan pasar altcoin
-
Dominance BTC → jika dominance naik, altcoin cenderung turun
Dengan memahami beta dan menggunakan indikator ini, investor bisa menyesuaikan alokasi aset mereka untuk memaksimalkan alpha sambil mengelola risiko.
4. Short-Term Volatility Capture
Untuk trader aktif, volatilitas adalah ladang alpha. Beberapa strategi populer:
-
Mean reversion → beli ketika harga terlalu jauh dari rata-rata
-
Breakout intraday → masuk saat harga melewati resistance penting
-
Funding rate arbitrage → mengambil posisi ketika funding rate di futures menyimpang signifikan
Strategi ini cocok bagi yang memiliki waktu dan keahlian dalam teknikal analisis atau pemanfaatan alat trading otomatis.
Menciptakan alpha di pasar crypto bukan hanya soal spekulasi, tapi soal strategi dan manajemen risiko. Hedge fund profesional memanfaatkan kombinasi asymmetric plays, event-driven strategy, smart beta analysis, dan volatility capture untuk mengungguli pasar. Kamu pun bisa mengadaptasi pendekatan ini sesuai gaya investasimu sendiri.***
Komentar
Posting Komentar